Senin, 25 Januari 2016

Sosok : Membuat Pupuk dari Batuan Vulkanik

Membuat Pupuk dari Batuan Vulkanik

Tajuk Rencana : NIIS Bisa Semakin Nekat

NIIS Bisa Semakin Nekat

Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) telah menghancurkan biara Kristen tertua yang ada di Mosul dan biara ini sudah berusia 1.425 tahun, biara ini merupakan bagian dari warisan dunia. Biara ini digunakan untuk tempat  ibadah namun kini sudah hancur rata dengan tanah.

 Masih banyak lagi bangunan bersejarah lainnya yang telah dihancurkan oleh NIIS, hal ini adalah tindakan yang sangat disayangkan. Karena pada nantinya generasi berikutnya tidak dapat melihat lagi hasil dari perjalanan sejarah dan karya - karya manusia yang sudah berabad - abad pada masa itu.

Kejahatan yang telah mereka lakukan sangat tidak manusiawi, apa pun itu alasannya mereka harus segera dihentikan. Melakukan kejahan kemanusiaan yang ada didaerah kekuasaannya yang menimbulkan banyak korban jiwa.

Koalisi Barat yang dipelopori Amerika Serikat akan meningkatkan gempuran udara terhadap dua pusat kekuatan NIIS di Raqqa (Suriah) dan Mosul (Irak). Amerika Serikat, Australia, Belanda, Inggris, Italia, Jerman, dan Perancis, ketujuh negara Barat ini telah mengambil keputusan dalam membahas kondisi saat ini.

Dari berita lainnya NIIS telah kehilangan sumber pendapatan mereka, dikarenakan akibat dari gempuran demi gempuran yang dikoalisi anti NIIS. Koalisi anti NIIS ini telah melakukan beberapa serangan, yang menyebabkan NIIS kehilangan pendapatan mereka yang sebagian besar dari hasil penjualan minyak di pasar gelap.

Walau efek dari serangan itu akan membuat efek kerugian dari NIIS, tentu harus diwaspadai juga karena para teroris akan semakin menyebar ke negera - negara lainnya. NIIS tentunya juga akan semakin nekat dalam melakukan aksinya, tidak terekcuali dengan cara menghancurkan bangunan berejarah lainnya.

Minggu, 24 Januari 2016

Sosok : Srikandi Sampah Kota Solo

Srikandi Sampah Kota Solo


Denok Marty Astuti

Lahir : Solo, 6 April 1978

Pendidikan : S-1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia

Aktivitas :
  1. Pendiri Gerakan Orang Muda Peduli Sampah dan Lingkungan Hidup (Gropesh) Solo Raya
  2. Direktur CV Republik Hasta Kriya


Dengan nama panggilan Denok, sebagai lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Denok mulai dengan kehidupan yang mapan sebagai akuntan di PT Astra Honda Motor (AHM) sejak 2003. 
Namun ia justru memiliki dorongan lebih terhadap lingkungan.

Lalu muncul ide untuk mengolah sampah menjadi barang yang berguna, agar tidak mengotori lingkungan disekitar tempat tinggal warga. Ia dibantu oleh tokoh masyarakat yang juga ikut mengenalkan cara membuat kompos dari sampah.

Pada Januari 2015, Denok mendirikan Gerakan Orang Muda Peduli Sampah (Gropesh) Solo Raya. Sebelumnya ia telah bergabung dengan Gropesh Jakarta yang berdiri sejak 2007. Saat di Jakarta ia memiliki banyak teman yang membantu.

Lain halnya di Solo ia harus berjuang sendirian, bahkan ia mendampingi para narapidana yang terkadang setelah bebas mereka tidak tau harus melakukan hal apa. Sehingga menimbulkan reaksi kriminal dan masuk penjara lagi.

Hal itu adalah alasan dirinya untuk mendampingi para narapidana. Produk-produk para napi dibanderol Rp 3.000-Rp 300.000 per itemnya. Kini sudah banyak anak muda yang ikut bergabung dengan kelompok ini, karena berhasil megurangi sampah - sampah yang ada di kota Solo.

Saat ini menurut ia ada 300 ragam kerajinan yang dihasilkan dari sampah. Hasil dari kerajinan yang biasa ini dapat diubah menjadi lebih unik dan elegan, sehingga dapat dijual dengan harga yang tinggi.

”Ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak punya uang belanja lebih sekarang mulai bisa menambah pendapatan suaminya,” ucap Denok yang kini mendampingi 13 kelurahan di Kota Solo dan terus meluas hingga Boyolali, Sukoharjo, dan Wonogiri.

 Ia mendirikan CV Republika Hasta Kriya , produk hasil dari kerajinan ini tidak hanya di beli oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh pemebeli luar negeri seperti contohnya Amerikat Serikat dan Inggris.








Tajuk Rencana : Kompak Lawan Teroris

Kompak Lawan Teroris

Pada waktu kemarin Jakarta dibom oleh teroris yang menyebabkan adanya korban jiwa. Namun masyarakat Indonesia tidak gentar akan hal itu, bahkan masyarakat mengapresiasi aparat kepolisian dan keamanan lainnya. 

Pada awalnya memang sempat membuat keadaan menjadi tercekam, tetapi hal itu tidak berlangsung lama sebab masyarakat sudah mampu menenangkan diri dan melawan rasa takut. Terlebih lagi setelah Presiden, Wakil Presiden dan para petinggi negara mengambil tindakan dengan cepat untuk mengatasi hal tersebut.

Sehingga aktivitas di Jakarta mulai kembali normal, namun tetap perlu adanya rasa waspada karena gerakan terorisme yang menciptakan tragedi - tragedi kemanusiaan. Yang paling sulit untuk dicegah adalah bom bunuh diri.

Apalagi jika ditinjau dari kejadian - kejadian yang ada para pelaku bom bunuh diri sebagian besar adalah anak muda. Mereka terkesan akan kematian yang lebih awal. Beberapa berpandangan bahwa pelaku serangan bom bunuh diri pada umumnya menderita abnormalitas psikologis.
 Mereka gagal dalam mengontrol emosi,hati dan pikiran sehingga memicu untuk melakukan aksi teror hingga bunuh diri.



Sosok : Relawan Sekolah Kehidupan

Relawan Sekolah Kehidupan 

Tajuk Rencana : Vietnam Desak Tiongkok ke Luar

Vietnam Desak Tiongkok ke Luar 

Hal ini bermula dari Vietnam menuduh Tiongkok telah memindahkan pengeboran minyak miliknya.
Juru bicara Kementrian Luar Negeri Vietnam telah memberikan seruan terhadap Tiongkok untuk menghentikan rencana dalam upaya pengeboran minyak di kawasan perairan yang disengketakan.

Juga dan menarik Haiyang Shiyou 981 ke luar dari perairan itu. Haiyang Shiyou merupakan anjungan pengeboran minyak laut milik Tiongkok. Harganya 1 miliar dollar AS dan telah beroperasi selama 10 pekan.

Pihak Tiongkok menegaskan bahwa tidak melanggar daerah yang ada di perairan Vietnam. Jika perselisihan ini terus berlanjut maka tidak dipungkiri kejadian pada tahun 2014 akan kembali terulang.

Pada tahun 2014 lalu terjadi perang meriam air karena pihak Tiongkok telah melanggar kawasan yang di sepakati namun pihak Vietnam telah memberi teguran. Tetapi tidak direspon oleh pihak Tiongkok, sehingga terjadilah perang meriam air tersebut.

Harapan saat ini adalah tidak terjadinya kejadian pada tahun 2014, yang telah menyebabkan satu orang tewas. Oleh karena itu Beijing dan Hanoi harus segera menyelesaikan masalah yang ada dengan pihak Vietnam.

Sosok : Terus Berkarya

Terus Berkarya 

Seorang Pelukis yang bernama Srihadi Soedarsono (84) dan telah berkarya selama 70 tahun. Ia juga guru besar Institut Teknologi Bandung, tentu menjadi suatu kebanggaan untuk diri sendiri. Karena saat ini sudah sangat sulit menemukan pelukis yang masih aktif berkarya. 

Ia telah mengeluarkan buku yang berjudul Srihadi Soedarsono: 70 Tahun Rentang Kembara Roso. 
Pameran ini diselenggarakan di Galeri Nasional Jakarta, 11-21 Februari.
 
Srihadi selalu dekat dengan kertas untuk merekam hampir semua peristiwa yang diamatinya seperti ketika menjadi wartawan pelukis dan saat melawat ke sejumlah negara. "Indah atau tidak, disukai atau tidak, saya puas ketika suatu karya selesai," katanya.

Mari kita dukung hasil karya seni dari Indonesia.